Pikirkan ini sebelum menikah

Setiap orang pasti nantinya akan menikah. Ada yang mendapat soulmate gampang dan ada yang sedikit ngalor ngidul ya. Saya pribadi sudah menikah. Di rumah tangga secocok apapun pasti akan ada pertengkaran. Jadi jangan menyerah ya kawan. Apapun itu prosesnya masing-masing berbeda, tergantung toleransi masing-masing.


 

1. Pada prinsipnya, menikah itu adalah sebuah ikatan dimana 2 orang melebur jadi 1, atas komitmen bersama membina biduk rumah tangga yang membutuhkan toleransi tinggi.

2. Banyak kasus datang di awal pernikahan antara 1-5 tahun adalah masa orientasi ya. Namun sebenarnya jika kalian awal pertama ga BUCIN pasti bisa melihat apa saja masalah yang akan terjadi didepan.

3. Sadari bahwa pernikahan adalah ikatan dengan kata kunci toleransi, mengalahkan ego masing - masing.  Jika ada hal yang tidak disukai dari pasangan, sadari bahwa sebenarnya kalian pun tahu hal tersebut sejak sebelum pernikahan tapi karena saat jatuh cinta itu semua yang dilihat indah-indahnya maka baru kelihatan saat ini.

4. Pasangan memiliki ego yang tinggi? hal itu harus disadarkan bahwa ego membuat 1 ikatan pecah menjadi 2. Tujuan pernikahan seharusnya adalah ingin hidup bersama sampai maut memisahkan, jadi jika ego masih dipegang saat itulah pasangan harus disadarkan mau sampai kapan mempertahankan ego tersebut. Sadari bahwa dihadapan pasangan kita, sebenarnya tidak memerlukan ego karena pasangan adalah belahan jiwa. Jika satu diantaranya mempertahankan egonya, maka akan timbul rasa sakit sebelah/ ketidak seimbangan.

5. Tujuan memiliki ego adalah agar pasangan belajar. Sebenarnya, banyak yang saya jumpai bahwa sepasang sejoli itu saling melengkapi. Kadang yang 1 pendiem, yang 1 brutal. Cara memberikan pelajaran bukan mempertahankan ego, tapi berkomunikasi, bahasa kasih seperti pelukan dan saat itu apa yang kalian tidak suka dari pasangan bisa dikemukakan dengan tenang. Maksud saya disini, mempertahankan ego adalah pasangan mendiamkan yang lain berhari - hari karena hal yang sepele. Alasan mendiamkan adalah karena seharusnya pasangan sudah tahu bahwa dia tidak menyukainya tetapi kenapa masih dilakukan? 

Banyak orang egois. Sadarilah kekurangan diri sendiri, dan cintailah pasangan kalian apa adanya maka sifat egois dengan alasan pembelajaran tidak terjadi lagi.

6. Sebenarnya sebuah pernikahan itu adalah menerima apa adanya pasangan kita, jadi jika ada hal yang tidak disukai dari pasangan kita sebaiknya cari solusi untuk mengolah rasa/ self healing ( rokok, pergi naik motor bertemu kawan lama,dll) saat semua sudah di healing anggap tidak ada apa-apa dan komunikasi berjalan lancar kembali dengan pasangan. Tanpa kalian berargumen, saat itu juga pasanganpun menyadari kekurangannya.

Kebanyakan orang menganggap, pasangan harus mengerti pasangan lain yang menuntut seorang pasangan mengubah wataknya. Hal itu hanya akan makan ati karena watak yang terbentuk dari pasangan itu sudah dibawa sejak lahir.

7. Toleransi dalam pekerjaan rumah. Pekerjaan rumah tangga itu banyak, jika istri dimintai untuk membereskan semuanya dari cuci baju, cuci piring, masak, nyapu, ngepel, dan service lainnya. Hal itu tidak adil sebanyak apa suami membawa uang dirumah. Saran saya, menyewa pembantu jika memang mampu. Bagi yang tidak mampu, saling bertoleransi dalam membagi pekerjaan rumah bersama. Jika tidak ada pembagian, maka akan rentan cek cok dalam rumah tangga.

8. Membelanjakan istri saja sudah cukup bagi suami. Ini adalah sudut pandang yang salah, apalagi jika istri juga sama-sama memiliki penghasilan yang takkalah dengan suami. Jadi jika istri diwajibkan mengurus segalanya seperti : cuci baju, setrika (bisa laundry), nyapu, ngepel (bisa sewa jasa pembersih rumah), masak pagi siang sore (bisa beli lewat aplikasi online). Jika ditotal yang dilakukan oleh sang istri adalah sebuah penghematan pengeluaran rumah tangga yang jika diserahkan ke pihak ketiga maka akan menggerus pengeluaran. Hal ini, akan tidak adil jika suami merasa banyak memberi.

9. Point 8 jika dipermasalahkan, banyak dari sang istri pasti menjawab ga usah dibelanjakan lagi. haha

10. Ingat istri bukan PRT. Menyayangi istri seperti menyayangi nya saat masa berpacaran adalah hal yang wajib dilakukan meskipun sudah menikah.

11. Istri tidak pernah meminta uang jajan. Alangkah baiknya suami berpikir bijak untuk memberi meskipun sedikit. Istri tidak pernah meminta bukan berarti istri tidak mau menerima. Jika kalian para suami merasa tidak mampu memberi maka seharusnya jangan asal menikahi seorang wanita. Semua istri menikah untuk bahagia dengan kalian, jika kalian hanya semampu kalian berikan alasan yang relevan. Tidak adil bagi istri jika dia disuguhi mi telur dan suami tetap makan rendang. Meskipun dalam hal ini, istri tidak masalah dengan mi telur tapi suatu hal ketimpangan jika suami beralasan tidak mampu memberi uang jajan si istri.

12. Merefleksikan diri bagi seorang kepala rumah tangga adalah hal penting. Sadari kekurangan diri, dan tidak membawa trauma masa lampau saat pernikahan. Istri dinikahi untuk dibuat bahagia sampai maut memisahkan, bukan bertujuan untuk menggenapi rasa sedih dari masa lampau kalian. Hmm..

13. Adapun hal penting untuk seorang wanita putuskan sebelum menikah. Apa alasan menikah dari suami. Apakah agar dia merasa diurusi? atau karena dia ingin hidup dengan seorang wanita yang disadari cerewet kebangetan sampai maut memisahkan. Jika pilihan pertama yang menjadi pilihan, maka sebagai wanita apakah kalian yakin dengan pria seperti itu? Pilihan ini adalah pilihan yang merugikan di sisi istri, karena minimnya toleransi dari suami.


Namun, jika pilihan kedua yang dipilih oleh suami kalian berarti pandai-pandailah untuk membuat pasangan bahagia.


Jika kalian membaca postingan ini setelah sudah menikah, maka berbuat baiklah dengan suami, hargai dia, layani suami kita sebaikmungkin. Jangan lupa bahwa sebuah prinsip saat hidup itu perlu, misal suami temperamental dan memukuli, suami selingkuh. Bagi saya, saya terlalu berharga untuk diperlakukan sedemikian halnya. Jadi jika suami sudah tidak menghargai kalian, yang bisa menghargai kalian adalah diri kalian masing-masing. OK. Jadi apapun yang terjadi, keputusan ada ditangan kita yaitu untuk tetap bahagia dan menghargai  diri sendiri.

Comments

Popular posts from this blog

Cara Tambah Akun Bank di INDOPREMIER

Apakah Tarot benar?

Pengalaman Lupa E-FIN