Setelah Resign
Pengunduran diri (resign)
merupakan alasan tepat untuk mengakhiri sebuah pekerjaan yang menjenuhkan.
Namun memikirkan kembali apa yang akan kita lakukan setelah approval resign adalah
hal yang wajib.
Alangkah baiknya teman-teman
membaca buku karya Roberta Chinsky Matuson yang berjudul, “ Jadi Manager siapa
takut?”. Buku tersebut menginspirasi saya dalam memutuskan apa yang harus saya
lakukan selama bekerja meskipun kontribusinya hanya 20% tetapi saya merasa buku
ini telah membantu menyelesaikan konflik-konflik batin saat itu. Buku tersebut
sudah saya beli saat masih berdomisili di kota Surakarta.
Ketika pikiran pengunduran diri sudah muncul, saya menyarankan untuk mereview kembali hal-hal sebagai berikut :
1. Memiliki tabungan yang bisa digunakan untuk bertahan hidup selama 1 tahun, dan tabungan jika sewaktu-waktu harus dirawat di RS didasari dengan situasi pandemic corona saat ini.
2. Cicilan wajib.
3. Mempersiapkan Plan A, Plan B, dan worst case nya Plan C.
Resign berarti putus, jangan berharap balikan dengan mantan. Hehe…
Memastikan bahwa keputusan kita merupakan
yang terbaik, dan yang paling penting tidak ada lagi penyesalan karena
penyesalan membawa kita kepada keterpurukan dan ketidakbersyukuran.
Saya sendiri adalah pribadi yang memahami
konsep tabur tuai, hukum memberi dan menerima sehingga saya pastikan disisa
waktu bekerja, senang rasanya jika kita memberi sedikit kenang-kenangan kepada
orang-orang yang berjasa dan menginspirasi. Harapannya, bisa bermanfaat bagi penerima
berkat.
Bekerja bertahun-tahun lamanya
apakah yakin ingin go ? hayo hayo....hahaha.
Pada hakikatnya kita tidak menampik bahwa semua
ketidakpuasan dan kekosongan yang mendasari sebuah keputusan.
Meskipun ada yang memiliki argument : bu e, aku resign karena dapat pekerjaan yang lebih baik, nerusin usaha ayahku… bla..bla… (Nah loh, ga jujur sama diri sendiri wkwk).
Sebenarnya
segala masalah timbul dari diri sendiri, jika kita mencari alasan dari luar
maka yang kita temukan lagi-lagi ketidakpuasan dan kekosongan. Selama kita
masih hidup didunia ini, kita pasti dihadapkan dengan pro dan kontra, tidak
selandai harapan kita. Saya paling bersyukur adalah ketika kita menghadapi
segala permasalahan baik itu dari keputusan kita, keputusan semesta, dan
disitulah kita tahu Tuhan maha penyayang karena dibalik masalah kita akan
menemui segala kebaikan-Nya. Takheran ada istilah badai pasti berlalu. (Humm..
serius amat).
Saya mulai memahami diri sendiri setelahnya,
begitu sadar saya lebih bisa memahami yang diluar.
Pada masa jeda, sebaiknya gali
potensi diri dengan self healing. Saya membeli beberapa buku untuk mengisi
waktu luang yang Panjang. Bahkan saat itu juga saya sadar, banyak buku yang
belum saya rampungkan ada dilemari.
Saya tetap menyarankan agar
kalian tetap melakukan rutinitas seperti saat masih bekerja kantoran dengan
bangun pagi dan berkreasi. Saya mempersiapkan diri untuk bermain saham dan
forex di waktu yang luang. Kelebihannya adalah tidak ada tekanan dari pihak
luar yang ada rasa bersyukur diberi masa jeda. Bisa memiliki jam istirahat
dengan tidur siang dan meditasi.
Ketika memahami diri sendiri yang
saya lakukan adalah melakukan pemurnian batin dengan me nol kan ego dalam diri.
Disitulah saya sadari pemahaman saya sudah bertumbuh.
Perasaan sepi dan nothing to do
pasti ada, karena pada dasarnya saya adalah “popcorn” alias ga bisa berdiam
diri. Nah disaat bekerja kantoran pastinya kita disuguhkan list harian untuk
diselesaikan. Uniknya bekerja di rumah adalah kita sendiri yang membuat
jadwalnya dan mendisiplinkan diri. Ketika gagal, saya selalu teringat bahwa
tujuan saya saat ini adalah untuk menjadi lebih baik dan yang bisa menciptakan
kebaikan itu adalah diri kita sendiri.
Kalian mungkin masih ada yang
ingin bekerja kembali, atau memiliki ide untuk usaha. Jika keinginan kalian
masih bekerja kantoran, maka alangkah baiknya tetap mencari kerja dan pahami
hukum LOA (law of attraction). Yakin bahwa suatu saat akan ada waktunya, kita
hanya butuh waktu menunggu orang yang akan kita gantikan dan atau kita hanya
butuh waktu untuk membangun usaha kita.
Proses nya bukan lah hal gampang,
namun kepercayaan dengan Tuhan yang membuat selalu yakin dan menyadarinya bahwa
yang dibutuhkan adalah ketenangan dan ketetapan berserah.
Saya hanya berpesan, apapun opini
sekitar yang bersifat negative, jangan jadikan sebagai afirmasi ke dalam diri
karena sejatinya mereka perlu waktu untuk bertumbuh sedangkan kita sudah diberi
waktu untuk bertumbuh.
Tetap semangat, salam sehat dan
juga bahagia 😊
Comments
Post a Comment