Cara Mengatasi Masalah dalam Kehidupan
Setiap manusia hidup di dunia pasti memiliki masalah, entah yang dibuat sendiri atau memang masalah yang berasal dari luar diri karena kembali lagi, kodrat manusia adalah makhluk yang perlu hidup bersosial. Saya sering membaca permasalahan-permasalahan yang terjadi di internet baik di blog, forum-forum, dan bahkan di media sosial.
Saya sadar bahwa terkadang kita perlu membaca / mendengar pengalaman orang lain untuk lebih bersyukur atas apa yang kita alami. Nah jadi alangkah baiknya jika saat memiliki masalah sebaiknya jangan posting di media sosial. Mungkin ada yang kurang setuju ya. Saya sendiri mengakui pernah memposting masalah hidup saya di medsos, dan ketika hati pikiran saya sudah membaik biasanya saya akan membuka medsos untuk kepo (hehe). Disinilah saya membaca unggahan kegalauan saya, dan menyadari bahwa unggahan yang saya posting tidak layak dikonsumsi publik sehingga saya hapus saat itu juga.
Akan tetapi, apakah yang sudah membaca bisa menghapus dari memori mereka? Tidak dengan mudah. Maka dari itu, lebih baik kita bisa merefleksikan diri ketika memiliki masalah dan berpikir dahulu apakah kalimat yang akan kita posting layak di konsumsi publik?
Kebetulan kemarin saya baru saja menonton film "SNOWDEN", yang memiliki pesan bahwa kita perlu hati-hati dalam bermain media sosial. Bahkan di US, seluruh warga negaranya sudah terklasifikasi informasi tentang segala data pribadinya dan di simpan oleh pemerintahnya. Mereka memanfaatkan media sosial. Jadi kita bisa membayangkan, jika sebuah file berisi data diri, jejak, dan keluhan-keluhan lainnya disimpan oleh orang lain. Apakah kita masih bisa memiliki rahasia? Data tersebut pun juga bisa digunakan untuk mengetahui kontak pribadi kita dengan siapa saja. Ngeri kan. Maka dari itu lebih baik teman-teman bisa mengambil langkah bijak sebelum mengupload ke medsos.
Berikut ini sebuah cara yang sudah saya renungkan bisa mengatasi masalah hidup :
1. Nonton Film
Kesulitan pada pilihan nomor 1 ini adalah ketika film yang kita tonton justru malah membuat iri. Bukan mengalihkan masalah malah makin mendera debu. hehe. Namun, bagi teman-teman yang sudah terbiasa download film pasti tidak mengalami kesulitan atau bisa juga pergi ke bioskop.
Saya mengakui menonton film cukup mengalihkan pikiran kita, tapi bukan berarti lupa setidaknya pikiran sudah tidak ruwet lagi kan. Nah, sebenarnya masalah itu jika dipikirkan malah akan makin ruwet lo guys jadi mendingan mengalihkannya.
2. Menulis
Kebetulan saya suka menulis, berawal sejak SD sudah memiliki buku diary. Saya sempat terkaget kaget ketika membaca buku diary saya di 15 tahun kebelakang, ternyata saya cukup wise yaa.. wkwk. Selain itu juga saya sadari bahwa masalah itu seperti badai yang mana ada istilah badai pasti berlalu.
Bagi teman-teman yang tidak bisa menulis, sebenarnya sebuah diary tidak memiliki aturan baku untuk menuliskannya bahkan bisa menggunakan bahasa apa saja. Salah benar hanya kita yang tahu. Maka dari itu sering kita jumpai buku harian memiliki kunci/ gembok wkwk.
Selain curhat, sebenarnya menulis juga sebuah healing untuk beberapa orang. Jadi masih mau menunda untuk menulis? :)
3. Melihat Media Sosial
Bisa jadi. Beberapa kita bisa menemukan sebuah kreatifitas di media sosial misal memasak, membuat kue, membuat meja, tergantung pilihan kita. Namun terkadang ini diganggu dengan fungsi media sosial kita yang mana fungsinya adalah untuk bersosial jadi takheran bahwa terkadang lebih suka kepo dan melihat-lihat foto teman-teman yang cantik dan bahkan melihat curhatan mereka. Nah, disinilah kita diminta untuk bijak dalam menggunakan sosial guys. Oh iya, kalau saya pikir-pikir mungkin selfie dan upload di media sosial itu termasuk healing ya. Tergantung tujuannya ya, kembali lagi kita harus bijak dalam mengambil segala keputusan. Saya sendiri sudah jarang selfie, karena malu entah kenapa malu padahal wajah juga ga jelek-jelek amat hehe.
4. Berolahraga
Ini wajib dicoba, bisa lari dari kenyataan eh lari-lari, berenang, bersepeda, dan lain-lain. Namun, kondisi pandemic seperti sekarang ini kita harus berhati-hati untuk berolahraga di fasilitas publik.
5. Menggambar
Menggambar juga bisa digunakan untuk healing karena kita akan mengalihkan pikiran yang bermasalah untuk fokus ke menggambar apa ya. Kalau teman-teman tidak terlalu suka menggambar, bisa juga hanya mewarnai sebuah gambar. Jaman sekarang banyak buku - buku untuk diwarnai yang bisa kita manfaatkan.
6. Membaca
Membaca adalah cara mempertahankan daya tangkap kita yang semakin lama- semakin mulai pikun. Saya pun memiliki tujuan membaca supaya bisa mempertahankan kepekaan otak dan healing juga. Namun demikian, tidak semua orang bisa lebih baik dengan membaca sehingga saya lebih menyarankan untuk memulai mewarnai sebuah gambar ketika pikiran ruwet karena dengan melihat warna-warna pada gambar maka hati pun juga akan ikutan berwarna-warni. hehe.
7. Nongkrong (berkumpul dengan teman/ keluarga)
Nah ini adalah solusi bagi teman gaul. Namun kita perlu menyadari bahwa dengan nongkrong ini bukan berarti healing- sehealing nya karena teman yang kita ajak juga malahan mereka yang menampung kepenatan kita. Istilahnya kita membuang tong sampah ke mereka. Oleh karena itu, biasanya saya berterimakasi dengan teman saya seusai meet up. Bagaimanapun juga mereka sudah mau menemani dan mendengarkan keluh kesah yang nantinya mungkin sudah kita lupakan.
8. Ibadah
Banyak yang mentok, lalu memilih untuk ibadah suci. Benar memang, hubungan kita dengan Tuhan itu perlu kita pupuk. Disini kita pun wajib mensyukuri karena Tuhan bersama kita, mendengarkan keluh kesah karena setelah itu pikiran sudah plong kembali. Akan tetapi, alangkah baiknya jika bertemu Tuhan itu bukan hanya saat ada masalah ya guys. Sebagai manusia kita perlu bersyukur dan menyampaikannya ke pemberi berkat yaitu Tuhan. Selain ibadah sebenarnya jika memang dibutuhkan bisa melakukan meditasi. Saya sendiri suka bermeditasi, tapi melakukan meditasi dengan sebuah arahan audio yang nantinya akan menggiring kita untuk melakukan refleksi diri.
Itu semua adalah cara mengatasi masalah dengan kehidupan. Bagi teman-teman yang bisa bermai musik, hal tersebut juga bisa dilakukan. Mungkin juga dari permasalahan bisa menciptakan sebuah karya baru. Justru membawa kita ke sebuah kreatifitas positif. Jika tidak bisa bermain musik, bisa juga mendengarkan lagu semangat seperti lagunya "Whitney Houston - When you believe". Kita harus selektif dalam memilih lagu, buku dan lain lain ya guys. Karena dari situ, banyak hal yang akan membawa kita ke masa depan. Jika yang kita dengarkan tentang semangat, maka kita akan selalu semangat tapi jika yang kita dengarkan lagu meye-meye sedih banget maka hidup kita kadang-kadang akan mengarah pada hal yang cedih-cedih. Teman-teman bisa mengamati dari hidup beberapa artis yang lagunya sedih-sedih.
Comments
Post a Comment