Antara Aku, Nirvana dan Semesta
Aku tahu, kadang hidup taksemulus yang dibayangkan. Semua terklasifikasi dengan baik. Aku menatapi masa lalu, yang akupun takakan pernah bisa kembali. Jalan itu aku tempuh, padang pasir panas dengan sedikit air. Kaktus dibeberapa titik, kupaksa memberiku sedikit hidup. Entah berapa lama perjalanan itu, penuh tangis, keringat. Malam hingga kembali pagi, hanya segenggam keberanian dipunggungku membuatku terus melangkah. Padang pasir berlalu, oh savana.. Terimakasih telah menampungku. Namun ingatanku di padang pasir masih membuntuti. Gemericik pasir terbelai angin itu, terdengar jelas disetiap mimpi. Aku sadar, mulai menyukai suara itu. Perjalanan harus aku tempuh entah itu suka tidak suka. Sebagai makhluk hidup, dengan kebutuhan cairan setiap hari tidaklah mungkin aku bersikeras disana. Aku harus melangkah. Entah kemana, di kedamaian itu. Suara katak, burung, saling beradu. Ku dengar bunyi yang ngeri ditelinga ketika ku setengah tidur. Bunyi ngilu, membuatku taktahan d